Jika melihat wajahnya yang super cantik seperti top model dunia, serta tubuhnya yang seksi, siapa menyangka kalau perempuan bernama Ambreen Sadiq ini adalah seorang petinju. Bisa dibilang, Ambreen adalah petinju wanita yang paling cantik di dunia, karena parasnya yang memang benar-benar menggoda. Sayangnya, gadis muda yang masih berusia 20 tahun itu kini sedang bersedih karena orang tuanya tidak setuju ia menjadi seorang petinju. Ambreen Sadiq adalah perempuan muslim pertama asal Inggris yang memilih untuk menjadi seorang petinju.
Sama seperti profesinya, kisah perjalanan hidup Ambreen pun keras dan penuh tantangan. Keluarga yang seharusnya memberi dukungan, justru berbalik mengolok-ngolok dan mengejek profesi yang dipilih Ambreen karena olahraganya itu. Ambreen yang pernah menjuarai kejuaraan tinju nasional memilih tinju ketika usianya masih remaja. Olahraga keras ini menjadi pilihannya lantaran saat itu ia sering menerima intimidasi yang bersifat rasis. Tinju menjadi caranya untuk melepaskan emosi dan kemarahannya ketika mendapat perlakukan buruk.
Meski tinju membuat dirinya lebih tenang, tapi tinju justru membuat perempuan asal Keighley, Yorshire ini menerima lebih banyak pandangan negatif dan juga bullying. Apalagi keluarga yang seharusnya memberi dukungan justru ikut memandang negatif atas olahraga pilihannya itu. "Keluarga saya, ayah adalah Muslim Pakistan dan mereka sangat taat dalam komunitas mereka. Mereka berkata pada saya 'Kamu membuat malu budaya kita' karena aku seorang gadis muslim asia.
Jika saya masih kecil itu tidak masalah," kata dia kepada Radhika Sanghani dari Telegraph. Ambreen mengatakan, meski keluarganya tidak menganut cara berpakaian muslim tapi baju tinju menurut mereka adalah bertentangan dengan pakaian tradisional bangsa mereka. "Saya katakan kepada mereka, aku tidak akan tampil seksi-itu seragam. Aku bahkan bertanya (Asosiasi Tinju Amatir) untuk mengubahnya dan biarkan aku memakai celana olahraga. Tapi mereka mengatakan tidak. Saya telah mencoba untuk mengubahnya," katanya.
Sumber: disambung.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment